Oleh EDDY D. ISKANDAR SOSOK Prabu Siliwangi begitu dikenal masyarakat Jawa Barat, kendatipun banyak yang tak mengenal sejarahnya. Hampir semua pakar sejarah (Sunda) pernah ngaguar sosok Prabu Siliwangi. Tapi keharuman Siliwangi, justru kian semerbak setelah diabadikan jadi Kodam VI Siliwangi, yang kini berubah menjadi Kodam III Siliwangi. Mayjen Sriyanto, secara berterus terang, mengungkapkan rasa syukur sebab mendapat kepercayaan menjadi Pangdam III Siliwangi. Ia mengaku banyak merasakan manfaatnya ketika menerapkan sekian banyak ungkapan yang hidup dalam Siliwangi. Ia juga sudah tahu dan merasakan, betapa dekatnya pasukan Siliwangi dengan masyarakat, bukan hanya masyarakat Jabar, tapi masyarakat di seluruh Indonesia. Di mana pun tim Siliwangi bertugas, senantiasa mendapat tempat di hati masyarakat. Ungkapan Siliwangi moal kasilih wawangi, bukanlah basa-basi. Kedekatan tim Siliwangi dengan rakyat, antara lain tergambar dari sumbangsih seniman terhadap Kodam III Siliwangi. Pelukis terkenal Barli, terpanggil untuk membuat lambang Kodam III Siliwangi. Begitu juga komponis lagu Iwan Abdul Rachman, ia menciptakan Hymne Siliwangi, sebagai ungkapan rasa terima kasihnya terhadap tim Siliwangi. Tokoh Wanadri ini, merasa kaget ketika ditanya oleh Pangdam Siliwangi (saat itu), pada jumlah uang honorariumnya. Iwan langsung menjawab, Apa yang saya persembahkan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan jasa tim Siliwangi terhadap rakyat. Begitu juga ketika grup Dasentra pimpinan Ubun R. Sah mementaskan musik teatrikal kolosal Mahawira Tatar Sunda yang naskahnya digarap oleh Eddy D. Iskandar sekaligus menyutradarainya, di tahun 1996 di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Mulai dengan menampilkan sosok Sri Baduga Maharaja, Sultan Ageng Tirtayasa, Prawatasari, Bagus Rangin, sampai Divisi Siliwangi.Ada adegan yang menggambarkan kedekatan tim Siliwangi dengan rakyat di pedesaan, yaitu melalui adegan Ronda Malem, atau lagu Jemplang Karang yang membuat DI / TII tersentuh untuk meninggalkan hutan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Bahkan imajinasi tentang sosok Siliwangi sudah dimulai melalui tembang Malihwarni, yang liriknya antara lain mengungkapkan; Siliwangi moal kasilih wawangi. Tahun enam puluhan, sastrawan Sunda terkenal, Wahyu Wibisana, pernah menggarap sebuah pergelaran Drama Galuran Wangsit Siliwangi. Bahkan saat itu, majalah Mangle juga sering menampilkan cerita pendek atau cerita bersambung, yang menggambarkan kepahlawanan tentara Siliwangi. **BILA menengok jauh ke belakang, kepahlawanan tim Siliwangi juga diabadikan dalam film Darah dan Do'a. Filmnya sendiri menceritakan perjalanan panjang prajurit TNI (pasukan Siliwangi) yang diperintahkan untuk kembali ke Jawa Barat dari Yogyakarta. Tim tersebut dipimpin oleh Kapten Sudarto (Del Juzar). Sepanjang perjalanan menuju Jawa Barat, rombongan tim dan keluarganya itu harus menghadapi berbagai ketegangan, termasuk dibombardir serangan udara tentara Belanda.Perjalanan diakhiri dengan telah berdaulatnya RI tahun 1950. Film tersebut menjadi film penting dan akan terus dikenang, sebab dianggap sebagai film Indonesia pertama yang dibuat oleh warga pribumi.Disutradarai oleh Usmar Ismail dan shoting-nya dimulai tanggal 30 Maret 1950 - sebagai film produksi perdana Perfini, dan selanjutnya tanggal tersebut - di masa pemerintahan BJ Habibie, diresmikan sebagai Hari Film Nasional. Uniknya, produser dan sutradara film tersebut berasal dari Sumatera Barat, sedangkan penulis skenarionya berasal dari Batak, Sitor Situmorang. Dua puluh dua tahun kemudian, kisah hijrahnya tim Siliwangi dibuat film lagi dengan judul Mereka Kembali, produksi kerja sama PT Dewi Film dan Kodam VI (Kodam III) Siliwangi, disutradarai Nawi Ismail.Film ini menceritakan kembalinya Tim Siliwangi dari Yogyakarta ke Bandung, ketika perjanjian Renville 18 Desember 1948 gagal. Tentu saja selama dalam perjalanan panjang yang melelahkan itu, harus pula menghadapi berbagai tantangan yang sangat berat, bukan hanya harus berhadapan dengan tentara Belanda, tapi juga gerombolan. Ketika tayangan sinetron mulai menjamur, PT Kharisma Jabar Film ini menggarap kisah tentang tim Siliwangi, melalui sinetron Saputangan dari Bandung Selatan yang disutradarai Achiel Nasrun, berdasarkan skenario Adang S. Jika kita kaji, hampir semua sumbangsih karya seniman terhadap tim Siliwangi, apakah itu lambang, lagu, film, sinetron, pergelaran, merupakan karya-karya penting bahkan ada yang monumental, sebagai cerminan karya jasa Siliwangi. Kenyataan ini menunjukkan, betapa besar pengaruh jasa Tim Siliwangi terhadap seniman-seniman terkemuka. Ungkapan Tim Siliwangi saeutik ge mahi, atau Esa hilang dua terbilang, leungit hiji datang mangpirang-pirang, Siliwangi adalah rakyat Jawa Barat (dan Banten), rakyat Jawa Barat (dan Banten) adalah Siliwangi, sekedar menegaskan betapa perkasanya Tim Siliwangi, dan betapa dekatnya Tim Siliwangi dengan rakyat, sehingga kehadiran Tim Siliwangi di tengah rakyat senantiasa membuat rakyat merasa aman. Atau simaklah ungkapan lagu tentang Siliwangi yang begitu populer. Oh beginilah nasibnya soldadu Diosol-osol dan diadu-aduTapi biar tidak apa asal untuk negeri kita Tim Siliwangi saeutik ge mahiDirgahayu Divisi Siliwangi! *** Penulis, budayawan tinggal di Bandung. |
kisah NYATA berbagi info...
BalasHapussaya belum lama ini
bulan juni 2016
tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
KU DI TIPU
rumah juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160+
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
melakukan pesugihan dana Goib
di desa pagundan
kampung dusun kliwon
kuningan (jawa)
tempat tinggal istri ke 1(TUA)
(anak 2 cowo)
juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
mempunyai 3 istri
selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn...
tempat makam keramat&sumur keramat
desa pagundan (TIPUAN/PENIPU)
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)...
sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih...
membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
35pcs x 600rb = 21 jt
mebeli sesaji (komplit):
nasi tumpeng
buah,menyan,kembang dll
sebesar 14jt lebih...
juru kunci (MENIPU KU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
alamat Rumah tinggal >>>>
istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
Desa sidarja
kampung cisalak
blok pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
yg mengaku juru kunci..
di belakang sekolah SD negri
turun lapangan bola
sidaraja kuningan
ku mengadakan Ritual dana goib
hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
di makam keramat & sumur keramat
di desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
selama 3x...(3 hari komplit sesajen)
tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
juru kunci PALSU
a/n: Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (kuningan)
tepat jam 1 malam di Rumah aku
tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku
setelah melakukan ritual yg ke3x..
(komplit sesajen dari ke 1x-3x)
ku lansung bergegas pulang ke Rumah
dan ku sampai di jembatan yg ke5
hari minggu pkl 11 malam...
ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang...
juru kunci PALSU
a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
ku tlp&sms juru kunci palsu itu
tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..
hati-hati saudara ku
jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
(modus penipuan)
www.ading36thn_penipuan.com
sekian dan terima kasih
alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
juru kunci (PALSU)
a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
istri (MUDA) ke 2 mempuyai
anak 4 (cewe 3 cowo 1)
desa sidarja
kampung cisalak
desa pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
di belakang SD NEGRI
SiDARAJA KUNINGAN