KISAH-KISAH KAPAL SELAM TNI AL :
50 TAHUN HIU KENCANA
Semua kisah ini merupakan kisah
asli yang dituturkan para saksi sebagaimana ditulis dalam buku 50 tahun
Pengabdian Hiu Kencana 1959-2009.
Mungkin banyak diantara kita sebagai
bangsa Indonesia yang tidak banyak mengetahui bahwa Angkatan Laut Indonesia
mempunyai Kapal Selam, wajar karena sangat minim diberitakan.
‘Tabah Sampai
Akhir’ atau “ Wira Ananta Rudhiro “ adalah moto kapal selam (KS) kita, moto yang
dikenal sejak ALRI mengoperasikannya tahun 1959. Pengoperasian KS ini adalah
keputusan politik yang jitu, sebagai negara maritim KS adalah sesuatu yang
mutlak diperlukan. Untuk itu sejak Agustus 1958 Indonesia mengirim 110
personelnya ke Eropa Timur, berangkat dari Surabaya dengan kapal laut Heinrich
Jensen berbendera Denmark.
“ Sekali menyelam, maju terus – tiada jalan
untuk timbul sebelum menang. Tabah Sampai Akhir “
Bagian pidato Presiden
Soekarno di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966 di dermaga Tanjung
Priok, Jakarta.
Sesampainya di Reijeka (Yugoslavia), tombongan meneruskan
perjalanan dengan kereta api ke Polandia lewat Ceko dan Hongaria secara nonstop.
Selama 9 bulan mereka dilatih oleh personel Rusia agar menjadi awak kapal selam
yang andal di Gdanks, sedang praktik berlayar dilakukan di Laut
Baltik.
Selesai pendidikan mereka diangkut dengan kereta api Trans Siberia
selama 9 hari menuju Vladivostok. Di sinilah dua KS kelas Whiskey menunggu untuk
dilayarkan ke Indonesia lewat Samudera Pasifik. Dalam pengiriman ke Indonesia,
kedua kapal selam tetap berbendera Rusia, sebagian besar ABK adalah orang
Indonesia.
Pada 7 September 1959 sore, dua KS Panjang 76 meter bersenjata 12
torpedo merapat di dermaga Surabaya. Setelah berlatih lagi selama satu minggu di
bawah instruktur Rusia, kedua KS resmi masuk jajaran kekuatan ALRI pada 12
September 1959 dan diberi nama RI Tjakra/S-01 dan RI Nanggala/S-02. Sejak saat
itu Indonesia mempunyai KS yang berarti genaplah kemampuan angkatan laut, yaitu
mampu beroperasi di atas air, di bawah air, di darat, dan di udara sesuai dengan
konsepsi angkatan laut masa depan.
Bukan hanya dua KS yang dipesan Indonesia.
Sebanyak 10 KS baru dari kelas yang sama juga didatangkan dari Rusia.
Untuk
gelombang berikutnya, para ABK berlatig di Vladivostok, tempat di mana terdapat
pangkalan kapal selam terbesar milik Rusia di Pasifik. Gelombang kedua sebanyak
4 KS datang pada Desember 1961 dan diberi nama RI Nagabanda, RI Trisula, RI
Nagarangsang, dan RI Tjandrasa.
Sejalan dengan kampanye Trikora, satu tahun
setelah itu tepatnya pada Desember 1962 datang lagi enam KS batu yang
dipersenjatai torpedo jenis SEAT-50. Torpedo fire and forget ini merupakan
torpedo terbaik pada zamannya dan hanya Rusia serta Indonesia yang memiliki
torpedo jenis ini. Keenam KS tersebut diberi nama RI Widjajadanu, RI
Hendradjala, RI Bramasta, RI Pasopati, RI Tjundamani, dan RI Alugoro. Semua nama
itu mengambil nama senjata dari dunia pewayangan.
Kapal selam dengan torpedo
kendali
Intelejen armada VII US mungkin
telah mengetahui pergerakan kapal selam kita saat perjalannan pulang dari
wladiwostok, US memang perlu khawtair karena kapal2 selam ini membawa hadiah
dari USSR berupa torpedo SAET-50 yang merupakan homing torpedo, kelas whiskey
ini memiliki6 peluncur torpedo atau petor, 4 di haluan 2 di buritan. 4 petor di
depan diisi topedo konvensional biasa sedangkan 2 petor buritan diisi SAET – 50.
hal ini dilakukan jika sasaran telah di salvo oleh torpedo konvensional biasa
maka kapal akan cikar penuh sambil “menyengatkan “ SAET-50 nya, dengan demikian
fire and forget dapat dilakukan.
Saya adalah perwira ALRI yang
mengetahui adanya hadiah SAET-50 di perut kapal induk kapal selam kita yang baru
datang dari USSR ,RI Thamrin , berderet-deret tersusun rapi di rak2, Saat
komandan kontingen USSR mengajak berkeliling di RI Thamrin, dia menjelaskan
denagn senyum sambil menunjukkan SAET-50 itu saya sedikit kagum bercampur
bingung, baru pertama kalinya saya melihatnya , tampak lebih langsing dari
torpedo konvensional.
“itu adalah torpedo kendali
listrik berjenis SAET-50,dan ini pertama untuk kalian ”! katanya
“ sayang tidak jadi kita
kirimkan kepada avionezt !
Avioneszt adalah sebutan mereka
pada kapal induk belanda , karel doorman. samar2 saya lihat pada pelumas yang
melumuri torpedo itu ada goresan tangan usil dalam tulisan rusia yang menuliskan
avionest pada torpedo itu.
Saya segera melaporkan itu pada
komandan saya dan diteruskan pada panglima langsung.
KRI Ratulangi, merupakan kapal tender kapal
selam, yang bertugas memasok segala kebutuhan kapal selam dan awaknya saat
beroperasi (1962)
RI Tjakra S-01
RI Nanggala S-02
DIKIRA KAPAL SELAM NEGARA
ATJEH
Ngok...ngok...ngok bunyi alarm menggema di seluruh ruangan KS Nanggala
S-02 (402). "Alarm tempur...alarm tempur...alarm tempur", terdengar perintah
dari komando sentral. ABK segera berlari dengan sigap menuju pos tempur
masing-masing.
Komandan yang sedari tadi berada diperiskop melihat sekeliling
permukaan lalu berkata "Kita sekarang menuju ke Pelabuhan...".
"Radar berapa
jarak dengan pantai?", juru radar menjawab "Jarak terdekat 25 kabel". Lalu
komandan berkata "Motor kiri dan kanan maju pelan". Sedetik kemudian Juru Sonar
berkata "Keadaan sekeliling kapal dan cakrawala aman". Dan perwira Navigasi
melaporkan "Dalam air 20 m di bawah lunas".
Dan KRI Nanggala berlayar dengan
megahnya di bawah air siap menghadapi segala kemungkinan.
"Jarak pantai 12
kabel, cakrawala dan udara aman" lapor Juru Radar. " SIAP UNTUK TIMBUL !"
tiba-tiba terdengar perintah . "Hembus grup tengah", maka terbukalah katup Main
Ballast tank grup tengah dengan mengeluarkan suara yang memekakkan
telinga.
Setelah timbul, Perwira I dengan tangkas membuka pintu kedap atas di
Conning Tower dan segera masuklah udara segar memenuhi seluruh ruangan kapal.
KRI Nanggala menuju ketempat berlabuh dan membuang sauh sejauh 400m dari pantai.
Melihat ada KS yang timbul tiba-tiba dari tengah laut membuat penduduk yang
tadinya ramai di tepi pantai berhamburan lari dan pantai kosong
melompong.
Melihat hal tersebut komandan KS memerintahkan menurunkan perahu
karet dan mengirim beberapa anggota ke pantai tanpa senjata. Sementara di KS
meriam dan senjata lain disiapkan untuk menghadapi segala
kemungkinan.
Setelah tim mendarat di pantai, dan melihat para ABK tidak
membawa senjata maka penduduk satu persatu mulai memberanikan diri
mendekat....dan ALANGKAH BAHAGIANYA MEREKA MENGETAHUI BAHWA YANG DATANG ADALAH
PUTRA-PUTRA INDONESIA ANGGOTA ALRI. Bukan seperti sangkaan mereka semula: musuh
yang akan melakukan agresi.
Kecemasan Komandan KS sirna melihat sambutan
penduduk dan para pemukanya menyambut dengan buah-buahan dan makanan. Dari para
tetua di daerah itu mendapat cerita bahwa seorang tokoh proklamator negara Atjeh
telah pergi ke luar negri dan berjanji akan pulang dengan membawa kapal selam
dan senjata.
Komandan KS memperkenankan masyarakat melihat dari dekat KRI
Nanggala keesokan harinya.
Dalam perpisahannya masyarakat berkata "kapan lagi
bapak akan datang?, kalau pergi jangan lama-lama", komandan KS menjawab sambil
tersenyum "Saudara-saudara jangan takut dan gentar terhadap musuh, kami selalu
berada di perairan ini menjaga saudara-saudara. Mungkin saudara-saudara tidak
melihat kami tapi kami bisa mengawasi saudara-saudara semua".
Sepuluh menit
kemudian KS KRI NANGGALA menghilang dibawah laut..akibat aktivitas KS ALRI
diperairan Sumatra maka aktivitas para penyeludup senjata untuk PRRI dan
pemberontak Daud Beureuh terhenti.
Catatan Mayor(P) LM Abdul Kadir NRP 480/P
dalam Jurnal KS RI NANGGALA 1960
Jendral AH Nasution meninjau kesiapan kapal
selam buatan Rusia RI Nanggala S-02 yang akan diterjunkan dalam Operasi Trikora
merebut Irian Barat (1962)
Langsung bertugas
Kedatangan 12 KS ini
langsung diterjunkan dalam recana operasi Jayawijaya, bagian dari gema Trikora.
Dalam operasi yang dramatik tiga KS melakukan infiltrasi di pantai utara Irian
Barat, tetapi ketahuan kekuatan laut Belanda. Hanya RI Tjandrasa yang dinakhodai
Mayor Laut Mas Mardiono berhasil mendaratkan 15 anggota RPKAD di Tanah Merah, 30
kilometer utara pelabuhan udara Sentani pada 21 Agustus 1962.
Atas
keberhasilan ini semua ABK RI Tjandrasa mendapat Bintang Sakti berdasarkan
Keppres No.14/1963. Baru kali ini Indonesia menganugerahkan Bintang Sakti bagi
seluruh anggota, biasanya bintang tertinggi ini dianugerahkan kepada perorangan
atas jasa luar biasa di luar tuntutan tugas.
Kapal Selam RI menuju Operasi Trikora Pembebasan
Irian Barat 1962
Awal tahun 1962 kapal selam RI Nagabanda dan
beberapa kapal selam lainnya diberangkatkan dari Surabaya menuju titik
rendezvous di teluk Halmahera. Komandan Satuan Kapal Selam Letkol R.P. Poernomo
menyebutkan dalam briefing, tujuan operasi adalah Tanah
Merah,Hollandia(Jayapura).
Berangkat dari Halmahera,kapal menyusuri laut jauh
di bagian utara Irian. Setelah berada di Tanjung Tanah Merah mereka berlayar
malam hari saja sambil mengisi baterai.Pukul lima pagi mereka menyelam lagi
sampai matahari terbenam.
Pada malam keempat,di sekitar Biak,pengisian
baterai kembali dilakukan namun ada sedikit masalah teknis sehingga
terlambat.Pukul 00.15 tiba-tiba datang perintah segera menyelam cepat sampai
kedalaman 15 m. Sambil terengah-engah Mayor Tjipto Wignjoprajitno,Komandan RI
Nagabanda,berteriak, "GODVERT!(kurang ajar), mereka terbang diatas kita. Kalau
mereka menjatuhkan bomnya, Habislah kita!" Rupanya malam itu sebuah pesawat
Neptune Belanda mendekati RI Nagabanda dari arah belakang dan baru diketahui
awak kapal saat pesawat ada diatas mereka.
RI Nagabanda terus meyelam sampai
kedalaman 50m. Saat itulah terdengar bunyi ping....ping....ping.... Rupanya
Belanda telah menjatuhkan sonar Sonobouy. RI Nagabanda kembali menyelam hingga
70m.tak berapa lama bom laut dijatuhkan oleh Belanda. Bum...bum.... terdengar
ledakan. Selama tiga jam awak RI Nagabanda bertahan di bawah sambil terus
menyelam zig-zag.
Bom laut terus dimuntahkan. RI Nagabanda menjadi kritis.
Keadaan lebih parah setelah terjadi kerusakan pada kemudi horizontal.kapal tidak
dapat diarahkan dan cenderung terus menyelam.
Komandan akhirnya mengambil
keputusan untuk mematikan mesin listrik penggerak kapal agar kapal tidak meyelam
terlalu dalam. Setelah itu mereka mencari "landasan cair". "Landasan Cair"
adalah lapisan air laut dengan berat jenis lebih tinggi dari lapisan
disekelilingnya. Disanalah mereka berdiam diri sambil mematikan seluruh
peralatan yang menimbulkan bunyi,bahkan gerak-gerik awak pun diatur.
Mereka
bertahan dalam udara pengap,panas dan kurang oksigen selama 36 jam sebelum
akhirnya yakin kawanan Belanda sudah menjauh. Pukul 24.00 mereka naik ke
permukaan laut dengan cara memompa air laut keluar. Dari situ mereka berlayar
menuju Halmahera. Di Halmahera baru diketahui, kerusakan pada kemudi horizontal
diakibatkan daun kemudi kanan dan kiri lepas akibat ledakan bom laut. RI
Nagabanda kemudian melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk melaksanakan
perbaikan.
409 KRI
Wijajadany
KRI
Pasopati 410
KS TNI
AL di suatu lokasi terpencil
Membelah
lautan
DARI AUSTRALIA, MALAYSIA SAMPAI
PAKISTAN.BUANG SAMPAH DI
AUSTRALIAKisah
ini terjadi pada tahun 1963-1964, saat saya telah lulus sekolah komandan kapal
selam dan menunggu penempatan. waktu itu masih gencar-gencarnya konfrontasi
dengan malaysia, akhirnya saya diangkat menjadi komandan KRI Nagabanda, .
beberapa kapal selam waktu itu ditugaskan melakukan pengintaian di laut cina
selatan, sedangkan RI Nagabanda ditugaskan ke indonesia bagian timur. Semua
kapal yang berlayar dibawah kendali Panglima Komando Armada Siaga, Panglimanya
waktu itu Komodor R.P Poernomo.
Diwaktu itu sdah mulai ada
ketegangan dengan malaysia yang akan demerdekakan inggris. Malaysia dan
Singapura termasuk serumpun dalam persemakmuran inggris begitu juga dengan
australia, bukan tidak mungkin apabila ter jadi konfrontasi hampir dipastikan
australia akan ikut campur, oleh karena itu diputuskanlah melakukan pengintaian
di perairan australia.
Kapal meninggalkan surabaya
menuju kupang. Sampai di Timor kapal lego jangkar di muka pelabuhan satu hari,
menambah logistik makanan segar, lalu angkat jangkar dan berlayar ke arah
selatan. Berlayar pada siang hari menggunakan snorkelling sambil isi baterei,
sedang malam hari berlayar diatas air. garis haluan dibuat sedemikian rupa
sehingga jarak ke pantai australia tidak kurang 50 mil.
Setelah kira-kira berada di
sebelah barat kota perth, udara di dalam kapal terasa dingin tidak seperti
biasanya yang panas. Karena dari surabaya tidak dilengkapi dengan pakaian dingin
maka saya putuskan untuk putar haluan ke utara, kembali ke
kupang.
Pada
saat kapal akan menuju ke kupang , ada usulan dari perwira administrasi , letnan
ali kamal, : " komandan untuk menandai bahwa RI Nagabanda sudah berada di
perairan barat australia , sebaiknya kita buang sampah di sini"
sya setujui usul tersebut, maka
saya perintahkan untuk mengmpulkan kaleng2 bekas makanan khususnya yang made in
indonesia serta sampah yang lain dan kami buang ke laut.Dalam melaksanakan tugas ini, RI
Nagabanda berhasil masuk perairan barat australia tanpa diketahui oleh
kapal-kapal australia.
403 dalam 2 jam menjadi
410.
Tahun 1964 dalam rangka
tugas pada masa Konfrontasi dengan Malaysia, RI Nagabanda 403 mendapat tugas
untuk mengambil foto-foto pantai Trengganu untuk persiapan pendaratan pasukan di
semenanjung Malaysia.
Untuk operasi ini ikut seorang agen dari BPI (badan
pusat Intelejen) untuk turut menganalisa keadaan..singkat cerita KS dapat
mencapai pantai Trengganu hingga jarak 2 mil dari pantai dan mulai mengambil
gambar pantai Trengganu. Pada jarak itu KS sudah dapat dilihat dengan jelas oleh
nelayan di sana.
Pada saat pemotretan juru sonar mendengar suara
baling-baling yang kemungkinan adalah fregat Inggris, untuk itu maka KS segera
bergerak meninggakan perairan Malaysia dan karena kemungkinan besar KS sudah
terlihat oleh nelayan Malaysia maka KS berlayar ke kepulauan Riau dan di antara
pulau-pulau itu KS RI Nagabanda 403 lego jangkar dan anak buah kapal
diperintahkan menghapus no lambung 403 dan mengubahnya menjadi 410. Dalam waktu
kurang dari 2 jam RI Nagabanda dengan no palsu 410 sudah berlayar kembali dan
benar ada pesawat RAF jenis Skeleton terbang di atas kapal sambil memberikan
lampu isyarat menanyakan identitas kapal tapi tidak dijawab malah awak kapal
menyiapkan 12,7mm untuk menembak tapi dilarang oleh pusat karena belum ada
deklarasi perang dengan Inggris.
Dari itu sebenarnya berita KS Nagabanda 403
sudah masuk Malaysia sudah diketahui Inggris dari laporan nelayan tapi setelah
dicari malah mereka mendapati KS 410, mereka nggak bisa menindak karena yang
mereka cari 403..
Akhirnya kapal tiba dengan selamat di Tanjung Uban
Riau...
Tugas
Rahasia ke PakistanMenjelang HUT Angkatan Perang RI
Tanggal 5 oktober1965, sebagian kapal besar kapal-kapal perang RI berkumpul di
tanjung priok, termasuk beberapa kapal selam, saya mendapat tugas sebagai
komandan divisi kapal selam. Semula HUT akan dilaksanakan dengan meriah namun
karena ada peristiwa G 30 S maka acara pun dibatalkan.Hampir semua kapal perang
kembali ke pangkalan surabaya.
Begitu kapal merapat di dermaga
kapal selam ujung, saya bersama kapten RM Handogo mendapat perintah segera ke
jakarta untuk menghadap Komodor L.M Abdulkadir, sesampai dijakarta dijemput
langsung oleh Komodor L.M Abdulkadir beliaua membawa sendiri toyota hardtop dan
membawa kami ke gedung gita bahari, Kami dipertemukan dengan dua orang yang
belum kami kenal.
Pada pertemuan di gedung gita
bahari itu saya dan kapten Handogo mendapat tugas sbagai pimpinan RI
Nagarangsang dan RI Bramasta untuk membawa kapal tersebut ke karachi yang waktu
itu masih ibukota pakistan. Perintah Pak Kadir waktu itu :
-Tugas ini
Rahasia
-Tarik
haluan ke karachi, hindari jalur pelayaran kapal-kapal niaga
-Anak buah tidak boleh tau
tujuan kapalslanjutnya dalam surat menyurat dai rumah menggunakan alamat
konjenkasel sedangkan dari kapal harus dikumpulkan pada komandan
kapal.
Sementara
kami di jakarta di surabaya kedua kapal sudah di siaptempurkan legkap dengan
personilnya, Sesampai di surabaya ternyata saya diunjuk sebagai komandan RI
Nagarangsang sedangkan RI bramastha di komandani Kapten Pelaut Yasin Sudirjo,
Kapten pelaur Handogo ternyata ditunjuk sebagai ka staf gugus tugas
X.
Ternyata gugs
tugas X yang dibentuk sebagai tugas latihan tersebut, tugas utamnya adalah untuk
membant negra pakistan yang sedang di serang india serta meredam perang yang
waktu itu sedang berlangsung.
Pelayaran Jakarta
Karachi
Setelah
RI Nagarangsang dan RI bramastha siap tempur diberangkatkanlah dari surabaya
menuju jakarta. Sebelum bertolak ke karachi ada dua perwira angkatan laut
pakistan yang ikut, mayor yastur malik untuk RI Nagarangsang sedangkan kapten
M.Sultan untuk RI Bramasta (kelak mayor yastur malik diangkat sebagai KSAL
Pakistan dan Kapten M.Sultan menjadi KSAL Bangladesh navy).
Tanggal 17 oktober 1965 kapal
bertolak menuju karachi . Lepas selat sunda kapal dikemudikan ke arah 270
derajat menyusur barat sumatera. Garis haluan menerobos kepulauan maldiv Lepas
dari kepulauan maldiv garis haluan ditarik ke pantai persia untuk menjauhi india
kurang lebih 300 mil, kemudian setelah jerak dari pantai iran 50 mil haluan
kapal ditarikmenuju karachi.
Pertengahan bulan november 1965
kapal merapat di pakistan navy naval base, suasana perang tiidak terlalu terasa
karena sedang terjadi gencatan senjata.
Latihan perang2an dengan AL
Pakistan dilaksanakan beberapa kali setelah kapal roket ALRI datang, kami
menggunakan prosedur royal navy sebagaimana AL india dan AL Pakistan gunakan.
Lokasi latihan di lepas patai pakistan yang berbatasan dengan india, latihan
melibatkan 2 kapal selam dan dua kapal roket cepat ALRI dari ALRI sedangkan AL
pakistan menggunakan satu kapal selam serta dua destroyer.
laremaospati tidak memiliki
reputasi
Setelah
RI Nagarangsang dan RI bramastha siap tempur diberangkatkanlah dari surabaya
menuju jakarta. Sebelum bertolak ke karachi ada dua perwira angkatan laut
pakistan yang ikut, mayor yastur malik untuk RI Nagarangsang sedangkan kapten
M.Sultan untuk RI Bramasta (kelak mayor yastur malik diangkat sebagai KSAL
Pakistan dan Kapten M.Sultan menjadi KSAL Bangladesh navy).
Tanggal 17 oktober 1965 kapal
bertolak menuju karachi . Lepas selat sunda kapal dikemudikan ke arah 270
derajat menyusur barat sumatera. Garis haluan menerobos kepulauan maldiv Lepas
dari kepulauan maldiv garis haluan ditarik ke pantai persia untuk menjauhi india
kurang lebih 300 mil, kemudian setelah jerak dari pantai iran 50 mil haluan
kapal ditarikmenuju karachi.
Pertengahan bulan november 1965
kapal merapat di pakistan navy naval base, suasana perang tiidak terlalu terasa
karena sedang terjadi gencatan senjata.
Latihan perang2an dengan AL
Pakistan dilaksanakan beberapa kali setelah kapal roket ALRI datang, kami
menggunakan prosedur royal navy sebagaimana AL india dan AL Pakistan gunakan.
Lokasi latihan di lepas patai pakistan yang berbatasan dengan india, latihan
melibatkan 2 kapal selam dan dua kapal roket cepat ALRI dari ALRI sedangkan AL
pakistan menggunakan satu kapal selam serta dua destroyer.
Kegiatan yang
lain-lain
sebelum kapal latihan dengan AL
pakistan kapal mengalami beberapa kerusakan antara lain radio DK maka diputuskan
kapal melakukan perbaikan besar dulu dan menunggu kiriman dari indonesia, sambil
menunggu kapal selesai diperbaiki kami memanfaatkan waktu untuk melakukan
kunjungan2 kehormatan , tak dapat dipungkiri sepanjang jalan banyak poster2
presiden soekarno yang dijual danbanyak yang menyanjng bantuan
kami.
Saat
latihan dengan AL pakistan mereka sama sekali tidak bisa mendeteksi keberadaan
kami, pengalaman yang sama dikemudian hari saya dapatkan ketika berlatih dengan
AL australia saat say mengomandani RI Pasopati.
sebagian kelasi kami bahkan
berkelakar kalo kapal rusia tahan sonar, tapi masa iya?mungin ada lapisan air
laut yang dinamakan layer yang membuat pantulan sonar memantul kembali. Tapi
bagaimana pun itu embuat kami bangga, di samping itu dalam tugas ini juru sonar
kami mendapat pengalaman baru yaitu mengenali suara baling2 kapal
inggris.
Tahun 1974 GUSPURLA (Gugus
tempur laut) TNI AL mendapat perintah dari Mabes ABRI untuk operasi pengamanan
Selat Malaka bekerja sama dengan TLDM (Tentera Laut Diraja Malaysia), dalam
Gugus Tempur tersebut terdapat KS KRI Pasopati dengan komandan Kapten (P)
Soentoro dengan Komandan Guspurla Laksamana Pertama Mardiono.
Pada saat pembicaraan Rencana
Operasi dengan perwira TLDM di Belawan Medan mereka sudah tidak suka ada unsur
Kapal Selam yang ikut dalam operasi itu "untuk apa...!?"kata mereka. Mungkin
mereka khawatir KS kita bisa dengan mudah menyelinap kedaerah mereka karena
dalam rencana operasi tsb setiap armada tempur masing-masing negara berpatroli
di wilayahnya masing masing setelah itu baru berkumpul disuatu titik kumpul dan
berkonvoi masuk ke Penang, Malaysia pada etape I dan Sabang, Indonesia pada
etape II.
Dengan
penolakan secara tidak etis tsb komandan KS KRI Pasopati merasa panas, tetapi
diredakan oleh Dan Guspurla demi persahabatan kedua negara, tapi diam-diam
Komandan KS ingin memberi pelajaran kepada TLDM.
Pada etape I setelah selesai
berpatroli maka semua kapal perang berkumpul di titik kumpul dan berkonvoi
menuju Penang...dan menjelang pintu masuk pelabuhan Penang tiba-tiba KS KRI
Pasopati sudah muncul dulu disana dan membuat panik rombongan konvoi yang
dipimpin oleh TLDM. Hal tersebut membuat kesal Panglima TLDM Kolonel Laut Sidiq
dan berkata KS tidak usah ikut campur urusan patroli dan agar keluar dari
formasi dan area patroli.
KS KRI Pasopati mendekati kapal
TLDM
Pada etape II KS KRI Pasopati
kelakukan free hunting (tidak mengikuti) pola patroli tetapi bebas menentukan
sasaran sendiri dan setelah selesai seluruh kapal berpatroli masuk ke pelabuhan
Sabang. Di sini awak KS KRI Pasopati ingin memberikan kejutan dan sekedar pamer
kepada TLDM. Dengan ketelitian yang tinggi KS masuk alur pelabuhan dengan cara
menyelam padahal kedalam alur pelabuhan hanya 20m, dari periskop terlihat awak
Kapal TLDM jenis LST yang menjadi kapal komando tidak menyadari disekati oleh KS
secara diam diam dan...setelah tinggal jarak beberapa meter dari lambung kapal
mereka...Muncullah dengan tiba-tiba KRI Pasopati dan membunyikan gauk (sirine)
tanda kedatangan mereka..maka gemparlah pelabuhan Sabang terutama awak kapal
TLDM yang kapalnya sudah ditempel sama KS Pasopati.
Malamnya Dan Guspurla datang
kepada Dan KRI Pasopati dan menyalaminya sambil tersenyum dan berkata "Jangan
Sembrono lagi ya...", dijawab "Siap Laksamana"....
Bikin marah komandan fregat
RAN
Tahun 1975
diadakan latihan anti kapal selam antara TNI AL dengan RAN (Royal Australian
Navy) sehubungan dengan muhibah fregat RAN ke Surabaya.
Area latihan dilakukan di selat
Madura sebelah utara P. Bali dengan area latihan sebesar 10 Mil persegi, sebagai
sasaran adalah KRI Pasopati dan yang mengejar adalah fregat TNI AL dan
RAN.
Dalam
latihan kedua fregat tidak dapat mendeteksi KS kita, jadi mereka membom laut
(dengan bom latihan) secara membabi buta, padahal di bawah laut awak KS kita
tertawa-tawa karena mereka tepat berada dibawah lunas fregat RAN. LO dari TNI AL
yang ditempatkan di fregat RAN Letkol Laut (P) Saeran melihat komandan fregat
RAN marah dan complain bahwa KS kita sebenarnya tidak ada disitu tapi sudah
pulang ke pangkalan karena alat deteksi kapal RAN yang sudah canggih pada jaman
itu tidak bisa menemukan KS kita di area yang cukup sempit itu. Tapi kemudian
dijawab dengan perintah KS agar timbul kepermukaan dan dengan sekejap KRI
Pasopati sudah muncul dekat fregat RAN... Ketika balik kepangkalan dan berlayar
dipermukaan masih terdengar "ping" dari sonar fregat RAN rupanya masih penasaran
mereka...kenapa KRI Pasopati bisa menghindari Sonar mereka
Ini cerita waktu Operasi Seroja,
integrasi Timtim antara 26 Feb 1976 s/d 26 Mar 1976.
Pada saat itu KS KRI
Pasopati sedang menyelam di pantai utara dekat kota Baucau, tiba-tiba ada
laporan dari Juru Sonar ada suara baling-baling mendekat ke KS kita, untuk itu
komandan kapal memerintahkan KS naik ke kedalaman periskop dan mengintip
cakrawala, ternyata cakrawala bersih tanpa ada satu kapalpun disana.
"Juru
sonar, berapa baringan dan kecepatan?" tanya komandan. "Baringan 040 kecepatan
10 knots ndan" jawab juru sonar. Komandan mengecek lagi arah itu tidak terdapat
kapal disitu. Komandan mengambil kesimpulan itu adalah KS asing yang mendekat.
Untuk itu secara diam-diam peran tempur disiapkan di KS kita dan haluan kapal
diubah menyongsong arah KS asing itu.
"Siapkan torpedo untuk ditembakkan"
perintah komandan, tetapi tiba-tiba Juru sonar berkata "Baringan 000, suara
menjauh, kecepatan 30 knots!"
Ternyata KS itu menjauh tidak mau
berkonfrontasi dengan KS kita diperairan Timtim...dari hasil analisa kemungkinan
KS itu adalah KS USN milik Armada VII karena kecepatannya cukup tinggi 30 knots
dan diketahui hanya mereka yang KSnya bisa secepat itu pada masa
itu...
Pernah bertemu di pasifik?
Pada tahun 1978 saya diangkat menjadi Athan RI untuk
Iran yang berkedudukan di Teheran, alkisah pada suatu resepsi kemiliteran saya
dan isteri hadir sebaai undangan , dan begitu pula dengan athan dari Negara
lainnya, saya mengenakan dinner jacket lengkap beserta tanda jasa dan tak lupa
brevet hiu kencana yang saya banggakan.
Tampak asyik berkumpul para athan dari USSR, USA,
Jepang, dan belanda. Sayapun bergabung dengan mereka. rupanya mathan USA matanya
jeli menangkap kilatan brevet hiu kencana yang saya pakai, tampak dia mencolek
athan belanda yang aku lupa namanya sebut saja si jan(yan),
“yan, kau pernah bertemu santo di pasifik
kan?”
sudah menjadi kebiasaan orang barat bila sudah merasa
dekat akan menyapa dengan nama panggilannya saja tanpa embel2 apapun, spontan
saya menjawab
“ya , si yan pernah mengirim roti saat itu tapi rotinya
gak sampai”
Saya mengetahui itu karena saya mengetahui bahwa si yan
adalah komandan kapal fregat belanda yang menjatuhkan bom laut pada kami(RI
Nagabanda) tapi tidak tepat sasaran, sedangkan kami harus terus menerus menyelam
selama 36 jam, bahkan salah satu kelasi kami berkelakar pada saya,
“tenang saja pak , komandan kapal diatas(fregat
belanda) itu teman komandan kita saat di belanda”
Ya, memang komandan kpal kami adalah alumnus AAL nya
belanda, tapi beda angkatan dengan komandan kapal fregat itu. Tidak dapat
dipungkiri kehadiran kapal selam RI waktu itu terasa sebagai efek deterrence
yang sanagat hebat, apalagi 6 kapal selam yang baru dilengkapi torpedo SUT
(homing torpedo) yang tercanggih di jamannya sudah di siagakan di lapis kedua
atau lingkar dalam yang sewkatu2 dapat di perintahkan bergerak.
Dulu ada armada vii as yg mau lwt selat sunda tp tanpa
permisi, pas kehadirannya sdh diketahui oleh gugus tempur selam di wilayah itu
sekitar selat sunda...lalu diberi peringatan radio...tetap sombong acuh
saja...lalu stlh ada perintah dri pejabat berwenang yg tertinggi dlm hal ini..dg
perintah...
"lakukanlah segala sesuatu yg menurut kalian adlh benar
demi menjaga kehormatan nkri, semuanya terserah kalian!"...lalu stlh beberapa
saat kontak tdk ditanggapi...ks ri melakukan jibaku (dg maksud utk medekati mau
mengawal biar tdk macam2 tetapi ternyata terjadi kepanikan di kapal induk armada
vii as)..pergerakan ks yg semakin medekat kapal induk dan mematikan sinyal
radio...sangat menggentarkan mereka..krn pikirnya kapal induk akan ditubrukan
secara frontal oleh ks ri tsb...pd detik2 kritis kapal induk armada 7 &
rombongan pengawalan berbalik arah putar haluan tdk jd lwt selat sunda tp ambil
arah ke australia...akhirnya semua crew ks ri berteriak hore kita
menang..jalesveveva jaya mahe...jayalah negeriku indonesia
dilaut!!!
Memang benar ini adalah sekelumit pengalaman
mendebarkan manuver nekad abiez crew hiu kencana ks ri dg berbaliknya armada 7
maka kemenangan politis ada pd